Laman

Kamis, 16 Februari 2012

Kustom Bike Branding V.1 : Kekuatan Kultur Kustom

Sudah sebulan lebih tak terasa blog ini hanya berisi artikel comotan saja. Walau dicomot dari berbagai sumber sahih tak seru bila saya tak ikut berteriak disini, 'Ini 'kan blog gue! :P'. Soo... saya putuskan untuk membuat sebuah catatan pendek tapi panjang (hahaha!) tentang beberapa hal yang masih berputar-putar di kepala saya sampai sekarang. Sebuah catatan tentang hubungan antara sepeda modifikasi dengan upaya mainstreaming brand image. Upaya ini bisa ditempuh lewat banyak cara tapi sepertinya media yang bisa dengan cepat merenggut perhatian banyak orang sekarang adalah media gambar bergerak seperti televisi atau internet. Penyebaran melalui media yang cukup sporadis telah membuat dunia seakan tiada lagi sekat sehingga dimana pun kau berada dan beruntung memiliki koneksi ke media-media itu niscaya kau tak akan tertinggal satu update pun.

Soo… let’s get started… 
 
Merk dagang atau bahasa kerennya, brand image telah diberi pengertian oleh Wikipedia sebagai, "nama, istilah, desain, simbol, atau fitur lain yang mengidentifikasikan barang atau jasa dengan membedakan satu penjual dengan penjual yang lainnya." 
 
Barang atau jasa selalu menuntut untuk dijual bukan?... kecuali kamu hanya akan menyimpannya sebagai persediaan selama musim dingin :p . Nyaris setiap barang atau jasa yang memiliki nilai komersial pasti tidak akan lepas dari yang namanya image atau bahasa simpelnya pencitraan. Pencitraan dengan kata dasar citra memiliki arti sebagai gambaran yg dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk. Pencitraan sangat besar pengaruhnya terhadap nilai jual suatu barang atau jasa sekaligus menentukan tingkat loyalitas penikmatnya. Khusus di ulasan ini ingin saya tekankan kepada sebuah barang berwujud sepeda modifikasi yang dalam cakupan luasnya meliputi lowrider, cruiser, klunkerz, boardtrack, chopper dan lain sebagainya tapi biar mudah nulisnya kita sebut saja lowrider. 

 

Sebuah kultur yang mengakar kuat di negaranya sendiri, itulah lowrider. Semenjak, si raja modifikasi otomotif, George Barris meng-kustom-sasi Schwinn Sting-Ray untuk serial The Munster, sejak itu pula kultur gokil ini menyeruak menjalar kemana saja. Banyak anak-anak kala itu keranjingan dengan lowrider dan salah satu yang banyak tertulis di literatur adalah anak-anak ras Amerika Latin (Chicano/Mexican). Mereka yang telah terinfeksi karena melihat gaya muscle car kemudian menerapkan kepada sepeda masing-masing dengan alasan kustomisasi sepeda itu lebih murah daripada mobil.



Amerika Serikat adalah epicentrum dari geliat kreatif ini jadi sebuah kewajaran saat banyak momen untuk bisa menikmati penampakan lowrider nyaris di semua media seperti, film, iklan bahkan video klip band maupun penyanyi solo. Sejak sekitar tahun 1900-an mereka telah memproduksi sepeda ini, sehingga lumrah saja kalau bisa begitu lekat dengan keseharian warganya dan telah menjadi bagian dari budaya asli mereka.







Coba saja kamu cek video klip band seperti, Good Charlotte (The Anthem), The Baseballs (Hello), Green Day (Waiting), Rancid (Ruby Soho), video dari penyanyi solo seperti, Ke$ha (Tik Tok), Inoj (Time After Time) dan masih banyak lagi kalau saja saya niat observasi lebih dalam.



Lalu ada juga segelintir contoh beberapa film yang mengambil setting sekitar tahun 1950-an seperti, Back To The Future, Giant Robot, Beethoven 2, Pee Wee Big Adventure, Indiana Jones and The Kingdom Of Crystal Skull. Disana kamu bisa menjumpai sepeda jenis cruiser menjadi bagian dari properti dalam salah satu scene. 


Brand sepeda yang telah berproduksi sejak jaman jebot dan kebanyakan tumbuh di tanah Amerika seperti Schwinn, Murray, Huffy, Monark dan lainnya telah melahirkan pencitraan yang kuat tentang bagaimana rutinitas masyarakat disana. Kultur menyehatkan ini dimulai dari satu term saja, yakni sepeda, dan pada akhirnya mereka berhasil menyumbangkan banyak hal bagi dunia. Mulai dari bagaimana bersikap, pilihan genre musik, fashion hingga sejarah panjang literatur persepedaan.


Secara sederhana, evolusinya bisa dirunut seperti ini, medio 1970-an, sekelompok remaja di California selatan mencoba mendobrak kemapanan dengan bermain tanah mengendarai Schwinn Sting-Ray layaknya motocross yang pada akhirnya melahirkan jenis sepeda BMX (bicycle motocross). 


 

Di sudut lain Amerika, segerombolan generasi menolak tua di daerah Marin County berlomba-lomba menaiki cruiser menuruni perbukitan dengan rusuhnya. Merekalah Klunkerz, sebuah geng yang telah menyumbangkan nama personelnya masing-masing sebagai pelopor trend mountain bike modern.







Sedangkan di ranah kompetitif, ada jenis sepeda khusus adu kecepatan, boardtrack dan gravity bike yang menampilkan sisi sportif sekaligus outlaw yang kuat. 





Oh... yaa... ada salah satu hal seru yang pernah saya tangkap adalah kuatnya pencitraan lowrider tehadap dua genre besar musik dunia, yaitu Hip Hop dan Punk. Seakan-akan kultur lowrider hanya berkutat diantara hal-hal tersebut. Dan sayangnya, masih banyak orang enggan belajar sampai ke akarnya. Mereka telanjur merasa nyaman berada di dalamnya sehingga menjadi sangat enggan menjauh dari zona kenyamanan.



Dan saat modernisasi kian menghinggapi kita semua seperti saat ini, posisi kultur ini pun makin terlihat perkasa sebagai kultur uzur yang enggan hancur. Kini kultur lowrider telah berhasil menjadi besar dan melebar bahkan menyebar ke seantero dunia.




Kultur lowrider berhasil membentuk suatu ciri khas yang kemudian digunakan oleh kebanyakan masyarakat sebagai label untuk mengklasifikasikan jenis sepeda ini. Sayangnya, kadangkala klasifikasi itu malah menjadi upaya pengkotakan yang kurang relevan sehingga menimbulkan stigma tertentu di sebagian orang tentang sepeda lowrider. Pengkotakan itu memunculkan anggapan bahwa sepeda lowrider itu hanya sepeda yang mengutamakan gaya dan dengan bangganya telah menempatkan unsur fungsi serta kenyamanan bukan di urutan pertama. 



Dan sebagai penutup, tidak selamanya pencitraan itu menciptakan dampak sesuai apa yang diharapkan.

'Be wise with every step you make'

Kamis, 09 Februari 2012

Gravity Bike : Sepeda Modif Raja Turunan



Gravity bike adalah olahraga bersepeda yang mirip dengan bersepeda gunung tapi ada perbedaan paling mendasar yaitu, gravity bike hanya menuruni bukit beraspal atau jalan raya menurun dengan sepeda ban berukuran 20” yang dirakit khusus tanpa menggunakan crank atau pedal dan sepenuhnya hanya mengandalkan kekuatan gravitasi bumi.


Jadi, Gravity bike tergolong olahraga sepeda yang disetting khusus untuk mencapai kecepatan maksimal. Sepeda ini mampu mencapai kecepatan 90 mph bahkan bisa lebih cepat. Gravity bike pertama kali mencuat di Amerika Serikat dan Australia sejak tahun 1970. Namun mampu berkembang pesat sekitar tahun 1990. Sayang tidak banyak yang bisa mendokumentasikan sejarah olahraga ini. Namun sebagai salah satu olahraga yang telah berjaya selama kurang lebih 30 tahun, kini perkembangan teknologi gravity bike pun semakin berkembang pesat. Salah satunya dengan adanya IGSA (International Gravity Sport Association), sebuah organisasi olahraga yang mengandalkan gravitasi bumi makin membuat gravity bike berkembang lebih baik dan lebih terorganisir.




Ciri khas Gravity bike adalah :
  1. Gravity bike biasa memakai rangka sepeda BMX atau sejenisnya yang sengaja ditelanjangi lalu dibalik hingga 180 derajat.
  2. Instalasi seat post yang sengaja dilas mati dengan posisi agak ke belakang dan cukup rendah berguna untuk mencapai posisi paling aerodinamis pengendaranya.
  3. Sebagai ganti tidak dipakainya crank maka dipasangkan pads (pijakan kaki) sedangkan handlebar (stang) sengaja diturunkan ke posisi dropdown sehingga posisi pengendaranya menyerupai orang tengkurap.
  4. Perlengkapan standar gravity bike adalah sarung tangan kulit, helm full face, wearpack, sepatu, dll. Sangat mengutamakan safety riding sesuai regulasi yang telah ditetapkan.

Sedangkan di Indonesia, gravity bike berkembang seru di daerah Bandung yang dipelopori oleh salah satu dedengkot sepeda modifikasi disana. Dialah Aji Agoesdji, yang pertama kali mengaplikasikan frame cruiser 20” yang biasa dipakai kebanyakan anak sepeda modifikasi sebagai basis membangun sepeda lowrider. Dia merakit nyaris semua koleksi gravity bike-nya dengan frame tersebut, dan mengapa dia melakukan hal itu, mari kita interogasi…




Sebagai salah satu orang yang menginovasi frame rainbow sebagai Gravity bike, sudah berapa lama bang Aji bermain Gravity Bike?
Saya pertama kali bermain gravity bike di tahun 2009. Awalnya saya browsing segala literatur tentang gravity bike via internet dengan melihat secara teknik sampai bagaimana cara gravity bike berjalan. Dan akhirnya saya mencoba dengan beberapa kawan di klub saya (R2 Team Cruiser Bandung).



Saya memakai basic frame cruiser 20” karena didasari kecintaan saya pada scene lowrider. Saya mulai kembali meriset ulang sampai pada akhirnya adiksi karena bisa merasakan kecepatan maksimal saat mengendarai gravity bike. Kecepatan tertinggi yang pernah saya capai saat itu adalah 125 km/jam, waktu mencoba track di bukit Bedugul, Bali. Kini beberapa klub yang menggemari jenis sepeda olahraga ini dan tersebar seantero Indonesia, kita himpun dalam IGS (Indonesia Gravity Sport). 



Apa yang melatarbelakangi bang Aji bermain Gravity Bike, apa saja yang menjadi kendala?
Melihat Gravity bike sebagai olahraga yang kompetitif, apa ada event yang sedang disiapkan akhir-akhir ini?
Untuk kendala mungkin hanya tempat saja, karena tidak banyak tempat di Indonesia yang memiliki medan turunan yang sesuai kualifikasi. Di Bandung, ada beberapa lokasi yang cukup memadai, salah satunya di Stamfort, Dago. Oh iya… kita juga akan mengadakan beberapa seri kompetisi gravity bike mengambil lokasi di Bandung tahun ini (2012) dan untuk regulasi kompetisi kita menggunakan standar internasional.



 
Apa yang sebenarnya yang membedakan Cruiser dengan Gravity Bike?
Perbedaan cruiser dengan dengan gravity bike secara umum mungkin terlihat bahwa gravity bike sama sekali tidak menggunakan pedal dan hanya mengandalkan gaya gravitasi bumi melalui medan turunan sedangkan cruiser diciptakan sebetulnya untuk kenyamanan pengendaranya saat beraksi di jalanan kota. Cruiser bisa dibilang adalah fashion dimana untuk beberapa kawan sebagai mahakarya yang gak bisa dibandingkan dengan sepeda lain pada umumnya.


Untuk posisi pengendaraannya mungkin tidak jauh beda seperti motor dragbike atau road race sedangkan cara kerjanya hanya butuh dorongan yang kuat dan yang pasti butuh jalan menurun minimum 35 derajat sampai dengan 45 derajat dengan panjang track minimum 800 meter sampai 1,6 km.




Apa saja sparepart yang diperlukan untuk membangun Gravity Bike? Apa ada aturan baku tertentu?

Bila menggunakan standar gravity bike yang saya rakit, sparepart yang dibutuhkan yaitu frame cruiser, bmx atau frame trial bike dengan ukuran roda 20''. Pemakaian ban diharapkan menggunakan merk Maxxis dan hub roda bisa mengaplikasikan bearing atau hub bmx lubang 36 pada umumnya. Untuk stang bisa memakai asli dari mtb, bmx atau kalo mau lebih berkarakter sebaiknya modifikasi. 

Pemakaian rem minimal dengan V-brake atau kalau mau lebih bagus pakai rem cakram baik itu sistem kabel maupun hidrolis. Khusus untuk hidrolis disarankan untuk menggunakan dot3 atau dot 4, jangan pakai mineral oil karena cenderung panas dan berpotensi sering macet saat beraksi di atas sepeda.







Usaha apa saja yang sudah dilakukan bang Aji untuk menyebarkan virus Gravity Bike?
Usaha penyebaran virus yang sudah saya dilakukan salah satunya melalui media televisi (diliput Trans 7), koran, radio dan internet (diulas Sportku.com). Mungkin waktu yang akan berbicara untuk perkembangan lebih lanjutnya... Alhamdulillahnya, total pemain gravity bike yang terdaftar sekitar 35 orang baik laki-laki maupun perempuan yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Pemainnya gak banyak tapi hobi kita tersalurkan, khusus bagi speed addict, gravity bike sangatlah menantang karena memiliki sisi variasi yang menegangkan.


Kira-kira bagaimana bang Aji melihat prospek Gravity Bike di scene sepeda tanah air?
Melihat prospeknya di masa pendatang akan makin banyak pemain baru berdatangan, walau mungkin tidak akan naik secara drastis karena sepeda jenis ini memang memerlukan cukup keberanian untuk mencobanya.




Apa harapan bang Aji terhadap perkembangan Gravity Bike di tanah air ke depannya?
Harapan saya hanya satu, kita bisa tetap berkendara dengan kecepatan tinggi tanpa polusi dan yang pasti kita disini cinta dengan sepeda modifikasi hanya mungkin dengan jalur yang nyeleneh dari sepeda pada umumnya… karena kami punya motto ‘NO PEDAL NU PENTING KAWANI’ yang artinya ‘ga pake pedal yang penting punya keberanian’ (bahasa sunda, red.)

ID Facebook Group :
Indonesia Gravity Sport

Weblog :

Sebuah upaya mempertahankan eksistensi dalam dunia seni sepeda modifikasi dengan diferensiasi yang menakjubkan, itulah Aji Agoesdji yang menyebarluaskan wabah gravity bike ber-frame cruiser yang sangat inspiratif. Kamu juga seorang penggemar sepeda modifikasi yang menggilai kecepatan?... Sok atuh dicoba :)

Official Gravity Bike Video (Australia)

Dari berbagai sumber :
http://www.igsaworldcup.com
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10293680
http://www.gravitybike.com.au/about/about-this-site/
http://astridvaniata.blogspot.com/2010_04_01_archive.html
http://sepeda.sportku.com/album/view/3928-gravity-bike-pemuja-turunan

Rabu, 11 Januari 2012

John Brain : 40 Years Of Custom Biking

Adalah John Brain, warga negara Kanada yang memiliki pengaruh besar di dunia sepeda modifikasi. Dia telah berkecimpung selama 40 tahun dan masih aktif hingga kini. Dia juga disebut-sebut sebagai missing link dunia sepeda modifikasi setelah era George Barris usai. Dia kini menjadi salah satu editor majalah sepeda modifikasi terkenal berjudul Bike Rod and Kustom (http://bikerodnkustom3.homestead.com). Di majalah itu dia banyak sharing tentang berbagai hal mengenai sepeda modifikasi dan segala hal yang berkaitan dengannya. John Brain adalah sosok yang ramah dan tidak pernah merasa rugi untuk membagi ilmunya maka dia pun berkenan kita wawancarai tentang kiprahnya selama ini, selamat menikmati …


Apa rahasia Anda sampai bisa bertahan selama 40 tahun di dunia sepeda modifikasi?
Melalui berbagai masa, saya selalu merawat sepeda saya dalam kondisi yang baik hingga kini. Walau sepeda saya dan tentu saja, saya telah menua tapi kami tetap bersama. Hal paling utama yang bisa kamu lakukan dengan sepeda adalah kamu bisa bermain dengannya sesukamu. Saya telah memodifikasi sepeda selama 40 tahun dan saya masih mencintainya hingga kini.  
Apa rahasiaku?... Hmm... First of all, tentu saja naikilah, kedua cobalah untuk membuat sparepart sepedamu nampak berbeda dari yang lainnya. Seiring perjalanan waktu selalu tantanglah dirimu sendiri untuk melakukan hal yang belum pernah kamu lakukan sebelumnya. Rangka sepeda adalah yang paling utama sebagai pusat perhatian sehingga membuat orang berpaling padamu. Desainlah setiap komponen di sepedamu seunik mungkin karena itulah inti dari sepeda modifikasi. Hal terpenting adalah terus menantang dirimu melakukan hal yang baru. Sehingga kamu akan menemui hal paling menyenangkan di dalamnya, yaitu inilah hal paling asyik yang kupilih, yaitu sepeda modifikasi. 

Apa tidak bosan sedemikian lama berkutat dengan sepeda modifikasi? Bagaimana caranya biar tidak menjadi rutinitas yang membosankan?...
Saat kamu merakit sesuatu yang biasa saja dan membuatmu tak tertantang maka semua itu bakal jadi hal paling ngebosenin. Di dunia sepeda modifikasi, kamulah bosnya! kamu yang buat aturannya! memodifikasi akan membosankan bila kamu selalu melakukan apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya. Saat kamu selalu menantang dirimu sendiri maka kamu akan merasakan kesenangan itu karena memodifikasi bukanlah pekerjaan kantoran yang teratur, disini kamu membuat aturan dan hasilmu sendiri. Di dalam dunia modifikasi, kamu akan memiliki visi kreatif dalam mengeksplorasi sesuatu yang baru dan itulah kunci utama untuk selamat dan terus maju demi sepeda modifikasimu.



Bilamana ada konsumen meminta dibuatkan sepeda modifikasi tapi tidak mengerti arti dari sepeda modifikasi itu sendiri, apa yang harus dilakukan?
Sepeda modifikasi adalah sebuah gaya hidup dan itu adalah kendaraan roda dua yang berfungsi sebagai etalase kreativitasmu. Banyak orang mampu terjun ke dalam dunia sepeda modifikasi dengan bantuan dari toko sepeda yang dikelola oleh orang yang punya pemahaman yang baik tentang hal ini. Saat sebuah toko sepeda bermula seperti ini tidak hanya saja bisa berjualan sparepart saja tapi juga bisa menawarkan desain unik buatan tangan mereka sendiri. Sebuah toko sepeda harus mampu berjibaku untuk menghasilkan desain berkualitas juga pelayanan yang tidak kalah spesial. Sebuah toko sepeda juga butuh kepercayaan dari konsumennya dan ini hanya akan terwujud saat kedua belah pihak saling jujur dan transparan.



Banyak orang yang datang ke sebuah toko sepeda tidak butuh sesuatu yang termodifikasi. Mereka hanya mencari sesuatu yang nampak bagus tapi buatan pabrik. Itu tidak masalah, toko sepeda tetap harus menyediakan sesuatu yang spesial dengan harga terjangkau utuk konsumen seperti ini. Sudah seharusnya toko sepeda menawarkan satu sepeda utuh beserta kelengkapan sparepartnya sebagai pilihan bagi konsumen.


Sebuah toko sepeda sebaiknya juga menampilkan dokumentasi sepeda modifikasi buatannya beserta proses produksinya. Kalau perlu juga saat sepeda modifikasi tersebut menang dalam sebuah kontes. Tunjukkan bahwa kamu bisa membuat sesuatu, tunjukkan kreativitasmu. Tawarkan kepada konsumen proses dari awal hingga sepeda itu terwujud. Banyak orang berawal dari membangun atau merubah sepeda pabrikan kemudian mereka bertukar pengalaman melalui interaksi dalam sebuah komunitas sehingga membuat mereka terpengaruh untuk membangun sepeda mereka sendiri karena sepeda modifikasi adalah cerminan dari pemiliknya.



Tunjukkan kepada semua konsumen bahwa sepeda modifikasi adalah bagian dari sebuah gaya hidup yang bisa dipilih sebagai alternatif. Semua ini adalah tentang bagaimana berpikir dengan cara yang berbeda. Sekali lagi bukan tentang uang yang kamu dapat kemudian dihamburkan untuk membangun sebuah sepeda tapi ini tentang bagaimana membuat orang berpaling kemudian memberikan pujian terhadap karya yang kamu hasilkan. Tunjukkanlah kepada mereka bagaimana asyiknya memodifikasi sepeda dan tunjukkan juga berbagai kemungkinan yang bisa didapatkan dari dunia sepeda modifikasi ini.



Sebuah toko sepeda modifikasi juga bukan semata-mata tentang sepeda saja tapi juga menyangkut gaya hidup, pertemanan dan persaudaraan yang terpupuk diantara keduanya. Lengkapilah toko itu dengan musik, poster, foto-foto dimana antar builder sepeda modifikasi itu saling berpose bersama. Tunjukkan bahwa dunia sepeda modifikasi itu tidak sempit tapi penuh rasa persahabatan dan kesenangan. Ceritakan kepada konsumen bahwa dengan membangun sepeda modifikasi seakan-akan mereka mampu mewujudkan apapun yang mereka mau dan bakal menemui hal lain yang seru lainnya. Buatlah konsumen nyaman sehingga mereka akan selalu merasa tertantang untuk menjadi lebih kreatif. Seorang pemula akan memulai dengan sesuatu yang mudah tapi lambat laun akan menjadi lebih baik saat melihat apa yang ada di sekitarnya. Itulah kenapa berada di sebuah komunitas dan larut dalam acara mereka menjadi begitu penting. Sesama mereka akan senang sekali membagi apa yang telah dilakukannya kepada orang lain sehingga hal ini akan membuat orang lain tergerak untuk memulai proyek sepedanya sendiri yang lebih baik.



Kamu harus mempercayai segala keputusan konsumen , tapi suatu kali tetap harus kamu bilang bahwa kamu harus bisa memutuskannya sendiri. Jangan pernah kamu membuatkan sepeda yang kamu pun enggan melihatnya. Suatu saat kamu harus bilang ke mereka 'Saya tidak bisa membuatkannya untukmu'. karena sepeda modifikasi yang kamu buat adalah reputasi bagimu. Maka jangan pernah kamu rusak reputasimu dengan membangun sepeda yang tidak layak, walaupun konsumen itu akan mampu membayarmu mahal. Jika hasil modifikasimu nampak buruk maka hancurlah reputasimu!...



Sebuah sepeda modifikasi bagai baju bagi pengendaranya, adalah sesuatu yang selalu kamu pakai sekaligus tunjukkan ke banyak orang, inilah kamu!... Sepeda modifikasi mampu memberikan tanda bahwa kamu orang yang kreatif sekaligus orang yang mampu memilih kehidupan yang lebih menarik dan menantang dari kebanyakan orang.


Sebuah sharing inspiratif yang semoga dapat membuat teman-teman yang menyukai dunia sepeda modifikasi menjadi lebih bersemangat dan tidak akan pernah berpindah ke lain hati. Karena dunia sepeda modifikasi adalah dunia kreatif dan penuh tantangan karena tanpa semua itu hidupmu akan hambar. Salam Selecek :)





The Chopperdome FBI COTY (Cruiser Of The Year 2010)

Dari berbagai sumber
http://www.chopaderos.com
http://bikerodnkustom5.homestead.com/brainhistory68.html

Selasa, 10 Januari 2012

BMX : Kultur Sepeda Yang Tak Pernah Luntur


 

Akhir dekade 1960-an, California selatan menjadi tempat kelahiran bagi trend sepeda yang kelak menjadi sejarah seru untuk selalu diingat, yaitu trend sepeda BMX. Saat itu olahraga motorcross mencapai kepopulerannya secara signifikan sehingga nyaris semua remaja dan anak-anak berusaha meniru olahraga itu dan melakukannya dengan sepeda mereka. Saat itu sebagian besar sepeda di pasaran diproduksi hanya untuk keperluan transportasi dan kebanyakan memiliki desain yang nyaris sama sehingga tidak ada sepeda dengan spesifikasi untuk kebutuhan tertentu.




Konon, istilah BMX didapatkan dari perpaduan aktivitas anak-anak saat itu, yaitu bicycle motorcross. Saat itu sepeda yang paling memenuhi kriteria secara fungsi dan penampilan adalah sepeda yang diproduksi oleh Schwinn dengan seri Sting-Ray. 



Schwinn yang diproduksi tahun 1963 ini sengaja dirancang untuk memenuhi minat para konsumen yang sebagian besar anak-anak sebagai jawaban trend sepeda motor dan muscle car. Sehingga, Schwinn Sting-Ray akhirnya mampu meraup sekitar 70% dari seluruh penjualan sepeda dalam waktu lima tahun peluncurannya. 



Saat itu, beberapa anak-anak juga sudah mulai berani menambahkan atau mengurangi part sepeda mereka untuk mendapatkan performa BMX yang mereka inginkan. Remaja dan anak-anak yang tidak mampu berlaga di arena motocross kemudian membuat track-nya sendiri yang terkesan liar dan urakan tanpa aturan serta menggunakan sepeda mereka sebagai motocross bertenaga manusia. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi tonggak bersejarah sepeda BMX dan berpengaruh besar pada kultur ini secara berkelanjutan. 


Luapan trend BMX yang semakin membesar akhirnya membuat sebuah terobosan adanya kompetisi BMX tingkat lanjut yang lebih terorganisir. Lomba BMX pertama yang diadakan di California Selatan adalah pada tahun 1971 yang diselenggarakan oleh Scot Breithaupt. Dalam empat tahun digelarnya acara ini akhirnya banyak mendatangkan produsen sepeda yang mulai memproduksi sepeda BMX dengan roda 20” yang memang dikhususkan untuk olahraga dan perlombaan. 



Tapi lomba BMX terfenomenal yang pernah ada diadakan pada pertengahan tahun 1970. Saat itu masih mengadopsi lomba offroad (lintasan tanah). Terinspirasi oleh kedua anaknya, Greg dan Brain yang berprofesi sebagai pembalap motor di American Motocross Association tapi juga tergerus arus trend BMX maka George E. Esser kemudian tertarik mendanai National Bicycle League sebagai organisasi non-profit sepeda pertama di Florida. 



Di tahun 1977, American Bicycle Association (ABA) merupakan badan organisasi nasional yang bertugas untuk menumbuhkan olahraga ini. Kemudian pada April 1981, Federasi BMX International didirikan lalu digelarlah kejuaraan dunia BMX yang pertama pada tahun 1982. Dan sejak Januari 1993, BMX berintegrasi dengan Union Cycliste Internationale (UCI).



Awal 1980-an, BMX mulai menjadi pop culture nyaris semua remaja. Banyak anak BMX mulai jenuh dan tidak hanya ingin balapan saja, lalu mereka mulai tergelitik untuk belajar trik dan menembus batas kemampuan diri sendiri. Banyak dari mereka mulai meniru trik pemain skateboard sehingga trend BMX mengarah pada gaya bebas (freestyle). 


Dunia BMX menjadi semakin ekstrim pada awal tahun 1990-an dan nyaris seluruh anak BMX selalu menciptakan trik baru yang pastinya menguji mental masing-masing. Dan ketika semua itu makin menunjukkan gejala yang menggembirakan datanglah pengakuan dari ESPN yang kemudian menggelar acara BMX ekstrim pertama bertajuk X Games di Rhode Island pada tahun 1995. Dan menjadi acara tahunan yang diselenggarakan secara roadshow di beberapa negara bagian di Amerika Serikat.


Pada tahun 2003, Komite Olimpiade International menetapkan BMX sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade 2008 di Beijing, China. Dan yang telah dinobatkan menjadi juara dalam olimpiade tersebut adalah Maris Stromberg (pemuda dari Latvia) dan Anne-Caroline Chausson (gadis asal Perancis).



Sebuah tribute kepada kultur sepeda ini dirilis pada tahun 2005, berbentuk sebuah film dokumenter tentang perkembangan BMX dari awal hingga kini, dirunut dari masa susah hingga masa keemasannya dengan alur yang sangat menginspirasi. Film tersebut berjudul 'Joe Kid on a Sting-Ray' yang salah satunya dibintangi oleh Eddie Fiola sebagai dirinya sendiri dan beberapa pemeran lain yang bercerita tentang sepak terjang mereka dan kultur BMX yang mereka cintai.




Dan semua gegap gempita ini semakin membawa kepopuleran BMX ke puncak mainstream yang menjadikannya sebuah kultur sepeda yang konsisten, memiliki penganut yang sangat taat dan mulai sah untuk dijadikan sebagai sarana mengumpulkan pundi-pundi uang.


"Belajarlah dari sejarah... dan berpikirlah dari segala penjuru arah..."

Joe Kid on a Sting-Ray Official Trailer
http://www.youtube.com/watch?v=XYnbQuPZBx4

Dari berbagai sumber :
http://kanardo.wordpress.com/category/bike/page/2/
http://dennyknoxx.blogspot.com/2009/09/sejarah-bmx.html
http://gugumvandevard.blogspot.com/2011/09/sejarah-sepeda-bmx.html
http://sepeda.sportku.com/berita/bmx/cross-racing/6388-sejarah-olahraga-sepeda-bmx
http://www.detiksport.com/readfoto/2008/08/20/151640/991583/463/1/aksi-ekstrem-bmx-di-olimpiade